
GARUT, Tarogong Kidul 14 September 2025– Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, meninjau pelayanan Keluarga Berencana (KB) Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Medis Operasi Wanita (MOW) di Klinik Bunda Alya, Jalan Raya Cimanuk, Kecamatan Tarogong Kidul, Sabtu (13/9/2025). Ia hadir bersama Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Garut, Yayan Waryana.
Dalam kesempatan itu, Syakur menekankan pentingnya pengendalian jumlah penduduk sejak dini demi memastikan anak lahir dalam kondisi ideal. Ia menyoroti kelompok ibu berusia di atas 40 tahun yang berisiko tinggi jika hamil.
“Faktanya, angka kematian ibu di Garut masih tinggi. Kalau kita cegah mereka melahirkan di usia 40 atau 43 tahun, itu usia yang sensitif dengan risiko tinggi. Nah, ini kita cegah lewat program seperti ini,” ujar Syakur.
Ia juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam program KB tanpa sepenuhnya bergantung pada pemerintah.
“Masyarakat yang sadar dengan risikonya, cobalah melakukannya secara mandiri, jangan semua diserahkan ke pemerintah,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala DPPKBPPPA Garut, Yayan Waryana, menyebutkan antusiasme masyarakat terhadap program KB cukup tinggi. Dalam pelayanan MOW kali ini, pihaknya menargetkan 80 peserta.
“Kita setiap dua bulan sekali melaksanakan kegiatan, dan selalu banyak peminatnya. Artinya, animonya cukup besar,” kata Yayan.
Ia menambahkan, target MOW tahun ini mencapai 300 akseptor, bahkan melampaui target provinsi. Program KB diharapkan dapat menekan angka kematian ibu dan bayi, terutama dari pasangan usia subur.
Menurut Yayan, program KB di Garut juga menunjukkan hasil positif berdasarkan data BPS. Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kabupaten Garut berada di angka 1,12 atau peringkat ke-15 dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat.
“Masih banyak kabupaten/kota yang LPP-nya di atas Garut,” jelasnya.
Selain MOW, metode kontrasepsi seperti IUD dan implan banyak diminati masyarakat perkotaan. DPPKBPPPA juga berencana menggelar pelayanan Metode Operasi Pria (MOP) pada November mendatang.
Yayan mengapresiasi kinerja petugas dan kader KB yang aktif menjaring calon akseptor di lapangan.
“Mereka bukan hanya mencari, tapi juga langsung mengantar calon akseptor untuk mengikuti program,” pungkasnya.