GARUT, Tarogong Kidul 11 September 2025– Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, memberikan arahan kepada Koordinator Wilayah Kecamatan Bidang Pendidikan dan Pegawai Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut, bertempat di Aula Dinsos Garut, Jalan Patriot, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Selasa (9/9/2025).

Dalam arahannya, Bupati menyoroti berbagai isu pendidikan, mulai dari kebutuhan Ruang Kelas Baru (RKB) hingga rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Ia mengakui Kabupaten Garut masih memiliki banyak pekerjaan rumah dalam sektor pendidikan.

“Kita berada di kondisi yang tidak ideal serta harus mengejar ketertinggalan. Ketertinggalan itu bukan saya yang menentukan, tetapi harus bersama-sama dengan teman-teman,” tegasnya.

Bupati juga menyoroti persoalan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang diduga bermasalah. Menurutnya, hampir 90% PKBM di Garut belum terakreditasi dan diduga tidak memiliki keberadaan atau operasional yang jelas. Karena itu, ia menekankan perlunya perbaikan tata kelola pendidikan yang lebih profesional.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Garut, Asep Wawan, memaparkan kondisi terkini pendidikan di Garut dengan membandingkan capaian daerah dengan Jawa Barat maupun nasional.

Beberapa data yang disampaikan antara lain:

  1. IPM: Garut 69,9, jauh di bawah Jawa Barat (74,92), menempatkan Garut di peringkat 26 dari 27 kabupaten/kota.
  2. Rata-rata Lama Sekolah (RLS): 7,85 tahun, di bawah rata-rata Jawa Barat (8,87 tahun), peringkat 21.
  3. Harapan Lama Sekolah (HLS): 12,17 tahun, di bawah rata-rata provinsi (12,80 tahun), peringkat 24.

Asep juga menyoroti rendahnya persentase guru bersertifikat di Garut, yaitu 92% di tingkat PAUD, 38,15% di SD, dan 45,6% di SMP.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Disdik Garut menargetkan peningkatan IPM menjadi 73,68 pada tahun 2029, sekaligus menaikkan RLS, HLS, serta Angka Partisipasi Sekolah (APS) untuk SD menjadi 100% dan SMP 96,35%.

Dalam upaya mencapai target itu, Disdik Garut telah merumuskan 6 program, 18 kegiatan, dan 96 sub-kegiatan, yang mencakup Program Keunggulan Pendidikan, Pengembangan Kurikulum, serta Pengembangan Pendidik.

Asep berharap, dengan kerja keras dan kolaborasi semua pihak, mutu pendidikan di Garut dapat meningkat secara signifikan.